Tenun Songket Indonesia

Yayasan Songket & Tenun Indonesia

Pamerkan Kain Tenun di Festival MotoGP Mandalika, Deputi Kemenko Marves Ini Puji Istri Mantan Panglima TNI

RM.id  Rakyat Merdeka – Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu memberikan apresiasi saat mengunjungi stand Ladara Marketplace di ajang MotoGP Mandalika, Jumat (18/3).

Stand milik istri mantan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto itu nampak ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun internasional. Pada kesempatan tersebut, Odo memilih sejumlah produk kain tenun produksi Ladara.

Di lapak Ladara yang merupakan akronim dari Laut, Darat, dan Udara itu, terlihat beragam kain tenun yang sudah jadi berasal dari seluruh Nusantara.

Ada kain tenun ikat Ende, Siak, Ulap Doyo, Songket Pandai, sampai Donggala. “Kain tenun yang sangat bagus,” puji Odo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/3).

Odo juga kagum karena market kain tenun Nusantara ini telah mendunia. “Sebuah kebanggaan bagi produk ekonomi kreatif tanah air. Saya sangat mengapresiasi Ladara karena telah mengantar produk-produk UMKM lokal kita mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.

Owner Ladara Marketplace, Nanny Hadi Tjahjanto, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Odo. Istri Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto itu mengatakan, sengaja mengangkat tema etnik dan tenun di stand miliknya.

Ia juga terlihat antusias menata lapak agar dapat menarik pengunjung yang pasti melewati zona tersebut. Nanny memilih tema etnik dengan mengangkat tenun sebagai dekorasi utama stand-nya agar ada komunikasi dua arah dengan pengunjung.

Dia menyiapkan hal detail tentang kain tenun agar standnya dikunjungi. Mulai dari kapas sebagai bahan baku tenun untuk diproses menjadi benang, lalu gedogan, pajal, kluntungan benang, pamanen, sampai teropong. “Bahkan saya juga datangkan langsung pengrajin tenunnya ke sini,” ungkap Nanny

Kain-kain tenun tersebut ikut dipamerkan. Kata dia, produk-produk itu bisa diperdagangkan di Ladara, platform digital yang dikelolanya. “Hampir semua kain tenun senusantara saya pajang nanti di sini, semoga bisa mengangkat produk asli Indonesia,” harapnya.

Nanny juga menceritakan upayanya mengangkat eksistensi berbagai produk lokal daerah di mata internasional. Saat ini, ia sedang memperjuangkan agar Kain Tenun Nusantara tercatat sebagai Warisan Budaya Dunia lewat UNESCO.

“Saya ingin UNESCO dapat mengukuhkan kain tenun termasuk kain khas Lombok sebagai salah satu karya agung warisan dunia,” harapnya. Ia mengaku khawatir, produk karya Nusantara itu diklaim negara lain. [BCG]

sumber: rmid

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *