RM.id Rakyat Merdeka – Ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, menyedot perhatian dunia. Momen tersebut dimanfaatkan Nanny Hadi Tjahjanto, untuk mengangkat eksistensi berbagai produk lokal daerah di mata Internasional. Tak heran, owner aplikasi digital Ladara ini menjadi salah seorang yang ikut sibuk di zona festival.
Seperti yang terlihat Kamis (17/3) siang, istri Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto itu sedang menata “lapaknya”.
Nanny mengangkat tema etnik dan tenun di stand miliknya agar dapat menarik pengunjung yang pasti melewati zona tersebut. “Kita harus pintar-pintar mencuri perhatian pengunjung, kan banyak tuh stand di sini,” kata istri Mantan Panglima TNI itu.
Nanny mengaku sengaja memilih tema etnik dengan mengangkat tenun sebagai dekorasi utama standnya agar ada komunikasi dua arah dengan pengunjung. Dia sengaja menyiapkan hal detail tentang kain tenun agar standnya dikunjungi.
Mulai dari kapas sebagai bahan baku tenun untuk diproses menjadi benang, lalu gedogan, pajal, kluntungan benang, pamanen, sampai teropong. “Saya juga datangkan langsung pengrajin tenunnya ke sini nanti,” tutur Nanny.
Di lapak Laut Darat dan Udara (Ladara) milik Nanny juga terlihat beragam kain tenun yang sudah jadi berasal dari seluruh Nusantara.
Ada kain tenun ikat ende, siak, ulap doyo, songket pandai, sampai donggala. Kain-kain tersebut ikut, kata dia, juga diperdagangkan di aplikasi Ladara yang dikelolanya.
“Hampir semua kain tenun se-Nusantara saya pajang nanti di sini, semoga bisa mengangkat produk asli Indonesia,” tambah owner platform digital Ladara itu.
Di sisi lain, saat ini Nanny sedang memperjuangkan agar Kain Tenun Nusantara tercatat sebagai warisan Budaya Dunia lewat UNESCO. Upaya tersebut mendapat respons positif. Ia memperjuangkan ini karena khawatir, karya-karya Nusantara diklaim negara lain.
“Beberapa kali kan itu terjadi seperti reog ponorogo, batik, dan wayang kan sempat di klaim negara-negara tetangga,” tandas Nanny. [BCG]
sumber: rm